Lembaga PPPPTK Penjas dan BK kembali melaksanakan kegiatan Webinar dengan tema 'Sekolah Humanis Melalui Sinergisitas Guru PJOK dan Guru BK'. Webinar ini dilaksanakan secara daring melaluizoom meetpada hari Senin, Tanggal 13 Juli 2020 . Kegiatan yang dimulai dari puul 08.30 -15. 30 WIB. Kegiatan yang dibuka langsung oleh Dr. Iwan Syahrir, Ph.D. selaku Dirgen Guru dan Tenaga Kependidikan Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan sebagai Keynote Speaker.
Selanjutnya kegiatan diisi oleh para narasumber secara bergantian di antaranya Bapak Dr H. Yaswardi, M.Si. Kepala PPPPTK Penjas Dan BK., Dr. Sugito Adi Warsito, M.Pd. Or, Ana Susanti, M.Pd. Ririn Yuniarsih, M.Ed Ph.D. kegiatan webinar ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan yang telah dilaksanakan oleh PPPPTK Penjas dan BK di Jakarta .
Perlu diketahui bahwa SMP Negeri 6 Unggul Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin terpilih menjadi salah satu dari 10 sekolah di Indonesia oleh Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Guru Penjas dan BK yang menjadi program utama dalam mengembangkan Sekolah Humanis di Kabupaten Musi Banyuasin. Kesepuluh sekolah tersebut diantaranya SMP Negeri 6 Unggul Sekayu, SMP Negeri 2 Kendari, SMP Negeri 2 Kendal, SMK Negeri 1 Sewon, SMPN 1 Samarinda, SMP Negeri 2 Bandung, SMA Negeri 2 Sumbar Solok, SMA Negeri 21 Makassar, SMA Negeri 6 Jakarta, SMAN 1 Bogor dan SMA Plus Islamic School Tangerang. Pada kegiatan Webinar ini seluruh kepala Sekolah, Guru Penjas DAN BK dari sekolah terpilih sebagai Sekolah Humanis.
Patut disyukuri dengan dukungan dari Dikbud MUBA SMP Negeri 6 Unggul Sekayu memiliki kriteria dengan menyandang Sekolah Humanis dari PPPPTK yaitu Komitmen tinggi dari Bapak Muri, M,Si selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Unggul sekayu, kemudian memiliki jumlah Guru PJOK dan BK yang berkualitas, memiliki prestasi tingkat nasional dan internasional baik akadamik maupun non akademik, OSIS berperan aktif, memiliki fasilitas BK dan PJOK yang cukup lengkap, serta lingkungan sekolah yang rapi dan bersih, fasilitas yang memadai dan suasana sekolah yang ramah dan nyaman.
Proses Pendidikan dan Pembelajaran tercipta dengan kondisi yang kondusif terlihat budaya di SMP Negeri 6 Unggul dengan kegiatan setiap pagi peserta didik dan Guru memasuki pintu gerbang sekolah dengan menerapkan 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun), Budaya inilah menumbuhkan hubungan rekan sebaya dan hubungan siswa-guru tercipta. Konsep pendidikan Humanis mendapat respond yang cukup positif di kalangan pendidik, karena dalam perspektif yang dikembangkan dapat mengembalikan fungsi pendidikan yang dalam praktiknya sudah teredukasi untuk kepentingan-kepentingan yang melemahkan eksistensi peserta didik sebagai subyek untuk belajar. Pendidikan Humanis merupakan pendidikan yang memanusiakan manusia menjadi salah satu kunci utama dalam pertumbuhan, perkembangan, proses belajar dalam pendidikan belajar di sekolah. Menanamkan nilai-nilai karakter kekeluargaan, kepemimpinan, tolong menolong dalam pembelajaran sesama rekan/Peer Teaching yang menjadi Pondasi pendidikan karakter di lingkungan sekolah yang menjadi tugas utama seluruh guru membantu peserta didik dalam mengembangkan potensi terbaiknya.
Guru PJOK dan BK inilah yang menjadi kunci utama di sekolah untuk berkoordinasi, bekerjasama dengan semua komponen ekosistem pendidikan dan pemangku kepentingan pendidikan untuk mewujudkan nilai pendidikan yang tertuang dalam Pemikiran Ki Hajar Dewantara yaitu Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan sehingga pendidikan haruslah nyaman dan menyenangkan.
Penerapan sekolah humanis tak lepas dari mutu dan kualitas dari fasilitas yang menunjang program ini yaitu SMP Negeri 6 Unggul Sekayu sejak tahun 2005 merealisasikan tempat cuci tangan/wastafel yang berada di setiap lantai, depan ruangan kelas dengan tujuan peserta didik selalu menerapkan pola hidup bersih. SMP Negeri 6 Unggul Sekayu juga menciptakan kondisi lingkungan yang nyaman di kelas dengan cara mendesign pojok literasi setiap kelas, artinya mewujudkan ketertarikan dalam hal membaca dan suasana belajar yang nyaman untuk itu sekolah telah memfasilitasi ruangan Pojok Literasi.
Implementasi kegiatan pembelajaran yang bersifat humanis lainnya yakni pembelajaran di luar kelas seperti mata pelajaran IPA terkait dengan mengamati gerak tumbuhan, membedakan jenis-jenis tumbuhan, membedakan biotik dan abiotik yang kegiatan ini anak memilih tempat yang nyaman di halaman sekolah, begitupun mata pelajaran lainnya seperti kesenian yakni menggambar dengan mencari inspirasi diluar kelas dengan menggambar objek yang sesungguhnya. Sehingga hal inilah guru telah menerapkan sekolah yang menjamin kenyamanan dengan fasilitas sekolah yang memadai.